Bakti RSTKA 2025 – Menuju Pulau Sehat

Penyakit katastropik adalah penyakit serius yang memiliki dampak besar pada kondisi fisik pasien, ekonomi keluarga, dan pembiayaan sistem layanan kesehatan. Penyakit ini, seperti kanker, stroke, gagal ginjal kronis, diabetes mellitus dengan komplikasi berat, dan penyakit jantung koroner, membutuhkan pengobatan yang kompleks dan biaya yang sangat tinggi. Di Indonesia, penyakit katastropik menjadi salah satu penyebab utama tingginya beban pembiayaan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.

Dampak penyakit katastropik tidak hanya terbatas pada individu yang mengalaminya tetapi juga mempengaruhi ekonomi keluarga. Pasien sering kali kehilangan kemampuan bekerja karena kondisi fisik yang melemah atau cacat permanen. Tekanan finansial untuk memenuhi kebutuhan pengobatan dan kebutuhan keluarga yang tetap harus dipenuhi sementara produktivitas pasien akan sangat jauh berkurang. Selain itu, pembiayaan untuk penyakit katastropik menyedot anggaran besar dari sistem layanan kesehatan sehingga mengancam keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional.

Deteksi dini menjadi langkah kunci dalam menghadapi tantangan ini. Dengan mengenali tanda-tanda awal penyakit katastropik dan melakukan skrining secara berkala, resiko komplikasi berat dan kematian bisa ditekan. Deteksi dini memungkinkan pengobatan yang lebih efektif dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan penanganan kasus pada stadium lanjut. Sebagai contoh, kanker yang terdeteksi pada stadium awal memiliki tingkat kesembuhan yang jauh lebih tinggi dengan biaya pengobatan yang lebih terjangkau, dibandingkan dengan kanker yang sudah lanjut atau bahkan yang sudah menyebar atau metastase.

Oleh karena itu, kegiatan deteksi dini bukan hanya berperan dalam menyelamatkan nyawa, tetapi juga mengurangi beban ekonomi pasien dan keluarganya, serta menjaga keberlanjutan pembiayaan dalam sistem kesehatan. Membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini, didukung dengan kebijakan kesehatan yang berfokus pada pencegahan, menjadi langkah strategis untuk mengurangi dampak serius penyakit katastropik di masa mendatang.

Tema Kegiatan

Deteksi Dini Penyakit Katastropik, Menuju Pulau  yang Sehat, Produktif dan Bahagia

Tujuan Kegiatan

  1. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap Faktor Risiko Kesehatan : Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memahami faktor risiko penyakit katastropik, seperti pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alkohol. Kesadaran ini dapat mendorong perubahan perilaku menuju gaya hidup sehat.
  2. Memperkuat Sistem Pencegahan Penyakit dalam Masyarakat : Kegiatan ini mendukung agenda nasional dalam meningkatkan upaya preventif dan promotif dalam bidang kesehatan, sehingga sistem kesehatan dapat lebih terfokus pada pencegahan daripada penanganan penyakit kronis.
  3. Meningkatkan Deteksi Dini Penyakit Katastropik : Mendeteksi individu yang memiliki risiko tinggi atau sudah menunjukkan tanda awal penyakit katastropik seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, kanker, dan penyakit ginjal kronis. Deteksi dini memungkinkan pengobatan lebih efektif dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
  4. Menekan Beban Ekonomi Akibat Penyakit Katastropik : Dengan melakukan skrining, risiko biaya tinggi untuk pengobatan penyakit katastropik stadium lanjut dapat diminimalkan, baik bagi individu maupun sistem kesehatan secara nasional.
  5. Mempermudah Akses Layanan Kesehatan Bagi Populasi Rentan : Melalui kegiatan skrining ini, masyarakat di daerah terpencil atau kelompok yang kurang terjangkau layanan kesehatan dapat memperoleh akses untuk memeriksakan kondisi kesehatannya.
  6. Mendukung Kebijakan Pemerintah dalam Penurunan Angka Penyakit Katastropik : Kegiatan ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan untuk menurunkan prevalensi penyakit tidak menular melalui pendekatan promotif dan preventif, sesuai dengan visi Indonesia Sehat.
  7. Membangun Kemitraan Strategis dengan Pemangku Kepentingan : Kegiatan skrining ini memberikan peluang bagi sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat sipil untuk berkolaborasi dalam menciptakan dampak kesehatan yang positif dan berkelanjutan.

Bentuk Kegiatan

  • Program “Skrining Penyakit Katastropik” untuk Komunitas Pulau
  • Program “Giat Pentahelix Katastropik”
  • Program “Pulau Sehat Mandiri” untuk Komunitas Pulau
  • Inovasi Paspor Kesehatan Digital
  • Program “Laut Sehat, Warga Sehat”
  • Program “Pelatihan Katastropik Berbasis Kepulauan”
  • Program “Herbal Sehat Nusantara”

MENJADI RELAWAN

RELAWAN YANG DIBUTUHKAN

Dokter Umum

  1. Dokter Umum
  2. Apoteker
  3. Kesmas

JOBDESK RELAWAN

Dokter Umum

  • Melakukan pemeriksaan fisik dan psikis pasien untuk mendiagnosis penyakit.
  • ⁠Mendiagnosis pengakit dan meresepkan pengobatan yang tepat.
  • ⁠Edukasi pasien tentang penyakit, pengobatan, dan pencegahan penyakit.
  • ⁠Mengelola rekam medis pasien dan input data melalui ERM.
  • ⁠Koordinasi eksternal dan internal terkait dengan implementasi program kesehatan.

Apoteker

  • Menyiapkan & meracik obag sesuai resep dokter
  • ⁠Edukasi pasien tentang penggunaan obat yang benar, saran, dan cara mengatasi efek samping
  • ⁠Koordinasi efektif terhadap pihak eksternal dan internal terkait persediaan obat dan masalah kesehatan pasien.

Kesmas

  • ABGK (advokasi, bina suasana, germas, dan kemitraan)
  • ⁠Implementasi program pencegahan PM & PTM (menyesuaikan high risk wilayah sasaran)
  • ⁠Membuat konten edukatif seputar kesmas

PERIODE PENDAFTARAN RELAWAN

17-30 januari 2025

PERIODE PENUGASAN RELAWAN

16 – 24 Februari 2025

Pulau Mandangin, Sampang, Jawa Timur

BERKAS PERSYARATAN

  1. CV Terbaru
  2. Surat Kesediaan menjadi Relawan RSTKA, download di sini
  3. KTP
  4. STR (hanya untuk dokter)

Q & A TENTANG RELAWAN

  1. Apakah menjadi relawan mendapat insentif?
    Tidak, tapi biaya akomodasi selama pelayanan sampai kepulangan akan difasilitasi.
  2. Apakah boleh mengikuti lebih dari satu periode?
    Boleh
  3. Apakah boleh ikut bisa belum ada STR atau STR masih dalam pengurusan?
    Boleh
  4. Apakah hanya untuk alumni Universitas Airlangga?
    Tidak, relawan RSTKA terbuka untuk seluruh Indonesia
  5. Kapan pengumuman penerimaan relawan?
    Relawan yang memenuhi kriteria akan dihubungi langsung melalui WA, dan pengumuman resmi akan diupload di instagram pada H-5 keberangkatan
to top