Tim RSTKA berkolaborasi dengan Kepala Kecamatan, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa se-kecamatan Labuan Badas, Kepala Puskesmas Labuan Badas 1 dan 2, PJ TBC Puskesmas Labuan Badas 1 dan 2, Ketua BPD Desa Labuan Aji, Perwakilan PKK Kecamatan Labuan Badas melakukan kegiatan Intensified Pulmonary Tuberculosis Case Finding (IPTCF). Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
IPTCF adalah strategi yang bertujuan untuk menjangkau populasi berisiko tinggi TB melalui skrining aktif, pemeriksaan diagnostik, dan edukasi kesehatan secara langsung di komunitas. Intensified Case Finding (ICF) berupa kunjungan rumah (KR) pasien positif TBC pasien sekaligus melakukan kegiatan investigasi kontak erat dan kontak serumah yang berkaitan atau berada disekitar pasien TBC dan memberikan Terapi Pencegahan TBC (TPT).
Tim mengunjungi 5 rumah pasien TBC di wilayah kerja Puskesmas Labuan Badas. Dengan pelaksanaan IPTCF, penemuan kasus aktif dapat ditingkatkan, sehingga rantai penularan TB di komunitas dapat diputus.
Pendekatan Pentahelix mengintegrasikan peran lima pilar utama— pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media—dalam mendukung penemuan dan penanggulangan kasus TB. Kolaborasi ini penting karena masalah TB tidak hanya terkait aspek medis, tetapi juga menyentuh dimensi sosial, ekonomi, dan budaya. Misalnya, peran pemerintah dalam kebijakan, akademisi dalam riset dan pengembangan program, dunia usaha dalam mendukung pembiayaan atau fasilitas, masyarakat dalam meningkatkan kesadaran, dan media dalam menyebarluaskan informasi edukatif terkait TB.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pak dokter, bu dokter yang telah melakukan kunjungan dan memberikan pengobatan”. Ucap salah satu pasien di desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas.
Kegiatan adalah sebagai awal langkah kecil untuk Membangun komitmen pentahelix dalam percepatan eliminasi TBC. Melalui sinergi Pentahelix, cita-cita pulau bebas TB dapat lebih cepat terwujud. Pendekatan ini tidak hanya berorientasi pada pengobatan pasien, tetapi juga pada pemberdayaan komunitas dan perubahan perilaku masyarakat. Dengan langkah yang terintegrasi dan berkelanjutan, eliminasi TB tidak lagi menjadi sekadar target, tetapi sebuah kenyataan yang membawa manfaat besar bagi kesehatan masyarakat dan pembangunan wilayah kepulauan di Indonesia.