Operasi mata menjadi salah satu pelayanan yang paling ditunggu-tunggu masyarakat kepulauan. Namun tidak semua pulau yang dikunjungi RSTKA mendapatkan pelayanan ini, di samping karena keterbatasan alat juga kebutuhan dokter spesialis mata yang kadang terkendala waktu untuk melayani masyarakat kepulauan bersama RSTKA. dr. Tigor Santoso Sitorus, Sp.M adalah salah satu dokter spesialis mata yang bekerja di Rumah Sakit Mata Undaan yang menjadi salah relawan dokter spesialis yang ikut dalam bakti di Pulau Rote.
“Nah, sebenarnya saya punya 2 alasan ketika bergabung dengan RSTKA. Ini alasan pertama sebagai spesialis mata. Saya sadar bahwa pelayanan kesehatan mata di daerah terpencil sangat kurang. Selain itu, alasan keduanya, saya merasa dengan bergabung dengan RSTKA ini, saya bisa menambah teman dan pengalaman.”, ucap dokter lulusan S1 FK UNAIR angkatan 2008 dan Pendidikan Dokter Spesialis Mata di FK UB
Selama 5 hari pelayanan di Pulau Rote pada tanggal 17-22 Juli 2023, telah berhasil dilakukan skrining mata kepada 88 pasien, operasi kepada 24 pasien katarak dan 14 pasien pterygium.
Pelayanan kesehatan mata yang dilakukan di RSUD Rote meliputi skrining untuk mendeteksi kondisi katarak dan pterigium yang mungkin dialami oleh pasien. Selain itu, dokter dan tim medis juga melakukan operasi jika dibutuhkan untuk memperbaiki masalah kesehatan mata yang diidentifikasi selama skrining. Semua ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memberikan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat di pulau Rote dan membantu meningkatkan kesehatan mata serta kualitas hidup mereka.
“Dari skrining selama 2 hari kemarin, kita menemukan banyak sekali kasus katarak dan beberapa kasus pterygium di Pulau Rote,” ungkap Dokter Tigor. Bersama tim mata Rumah Sakit Mata Undaan yang terdiri dari Achmad Malik Apriyan sebagai perawat, dr. Herdina Ramadhani, dr. Made Dessy Gangga Ayu, serta dibantu tenaga medis lainnya, mereka berkomitmen untuk memberikan pelayanan medis terbaik bagi pasien-pasien ini, bahkan di hari terakhir pelayanan, mereka berjuang memberikan operasi sampai larut malam.
Terungkap bahwa di Pulau Rote ini terdapat banyak sekali kasus katarak bilateral, yang berarti katarak terjadi di kedua mata. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena banyak orang tua di sini yang terkena katarak, sehingga mobilitas mereka menjadi terbatas, bahkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari saja menjadi susah. Sebagai tim medis, fokus kami adalah memberikan pelayanan kesehatan mata yang komprehensif, termasuk operasi untuk mengatasi masalah katarak. Dengan memberikan layanan ini, diharapkan orang tua di Pulau Rote dapat kembali menikmati aktivitas sehari-hari mereka dengan lebih baik dan mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Sayangnya, banyak orang lanjut usia yang mengalami katarak ini tidak mendapatkan penanganan yang memadai. Hal ini sebagian besar disebabkan karena fasilitas layanan kesehatan mata belum tersedia di pulau ini, sehingga mereka harus menyeberang ke pulau lain untuk mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan. Kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan upaya bersama, diharapkan situasi kesehatan mata di Pulau Rote dapat ditingkatkan, dan para pasien katarak dapat menerima penanganan yang tepat dan berkualitas.
Tantangan yang dihadapi dalam memberikan pelayanan kesehatan mata di Pulau Rote adalah keterbatasan instrumen dan alat kesehatan yang memadai, maka tim medis harus mencari solusi dengan mendatangkan sendiri beberapa alat yang diperlukan. RSTKA bekerjasama dengan RSUD Rote menyulap OK mata yang alatnya dibawa dari Surabaya menggunakan kapal.
Di sisi lain, terkadang ada tantangan yang harus dihadapi, dan salah satunya adalah mabuk laut yang sesekali dirasakan. Namun, itu hal kecil yang bisa diatasi dan tidak mengurangi semangat kami dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Pulau Rote. Momen bertemu dengan berbagai individu dari berbagai latar belakang, termasuk senior, sejawat nakes setempat, dan relawan, menjadi salah satu aspek yang menyenangkan dalam perjalanan pelayanan di Pulau Rote.
Harapan dari Dokter Tigor ini adalah agar layanan kesehatan di pulau-pulau terpencil semakin berkembang dan menjadi lebih kuat. Hal ini diharapkan dapat membantu mengatasi kesenjangan kesehatan antara daerah terpencil dan daerah perkotaan. Dukungan dan partisipasi dari banyak relawan menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan ini. Semoga melalui semangat kolaborasi dan perluasan layanan, kita dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.