RSTKA melakukan pembukaan bakti pentahelix di Dompu pada hari Senin, 9 Desember 2024 di aula kantor Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu. Kegiatan ini dihadiri Dinas kesehatan Kabupaten Dompu, Kepala Kecamatan Hu’u, Kapolsek, Danramil, tokoh desa, kader posyandu, dan perwakilan kepala sekolah. 

Acara pembukaan diawali dengan penampilan tarian khas Dompu, sambutan dari perwakilan kepala kecamatan, perkenalan RSTKA oleh dr. Yohannes, sambutan kepala P2P Dinas Kesehatan Dompu oleh Hj. Maria Ulfah, SST, sambutan kepala Puskesmas Rasabou oleh Șiți Akmal, Amd.Kep, dan penyampaian materi tentang TBC oleh dr. Catur Budi Keswardiono, Sp.P.

Pendekatan Pentahelix mengintegrasikan peran lima pilar utama— pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media—dalam mendukung penemuan dan penanggulangan kasus TB. Kolaborasi ini penting karena masalah TB tidak hanya terkait aspek medis, tetapi juga menyentuh dimensi sosial, ekonomi, dan budaya. Misalnya, peran pemerintah dalam kebijakan, akademisi dalam riset dan pengembangan program, dunia usaha dalam mendukung pembiayaan atau fasilitas, masyarakat dalam meningkatkan kesadaran, dan media dalam menyebarluaskan informasi edukatif terkait TB. 

Bakti di RSTKA di Dompu meliputi pelayanan operasi katarak dan pterygium di RSUD Dompu, Pelayanan kesehatan spesialistik di Puskesmas Rasaboa, kegiatan ICF, serta pelatihan untuk tenaga kesehatan dan kader. Kegiatan itu juga didukung oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

Penyampaian materi tentang TBC oleh dr. Catur Budi Keswardiono, Sp.P

Bakti ini diikuti oleh 23 relawan yang tergabung, terdiri dari dokter PPDS Paru, anak, bedah, obsgyn, interna, mata, dokter umum, dan tim promosi kesehatan. Juga berkolaborasi dengan tim EDC dalam pelaksanaan operasi mata. 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada yang telah memilih Kecamatan Hu’u Dompu menjadi tempat pelaksanaan program pentahelix TBC dan pelayanan kesehatan Spesialistik. Dengan adanya kegiatan ini, semoga visi menuju mata sehat bisa terlaksana, kemudian kegiatan pentahelix TBC juga diharapkan bisa membantu dalam eliminasi TBC sehingga terwujud bebas TBC tahun 2030.” Ucap Hj. Maria Ulfa kepala P2P Dinas Kesehatan Dompu.

What's your reaction?
0Cool0Upset0Love0Lol

Add Comment

to top