Surabaya , 8 Oktober 2024 – Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) kembali menorehkan prestasi dalam dunia pelayanan kesehatan dengan berhasil menyelesaikan kegiatan screening dan pengobatan di 12 pulau di wilayah Kepulauan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Misi kemanusiaan ini merupakan bagian dari rangkaian pelayanan kesehatan terpadu yang ditujukan untuk masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil dan sulit diakses layanan kesehatan reguler.

Dalam misi yang berlangsung dari tanggal 1 agustus – 7 oktober 2024, tim medis RSTKA yang terdiri dari para dokter spesialis, dokter umum, perawat, apoteker serta relawan medis, berhasil menjangkau beberapa pulau yang sebelumnya mengalami keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menangani berbagai masalah kesehatan yang dialami oleh masyarakat setempat. Screening meliputi pemeriksaan kesehatan umum, deteksi penyakit kronis, serta deteksi dini penyakit TB.

Selama misi tersebut, RSTKA melayani ribuan masyarakat dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Beberapa penyakit yang paling sering ditemukan adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), masalah gizi, hipertensi, diabetes melitus, serta penyakit mata yang umum terjadi di wilayah pesisir. Dalam beberapa kasus, tim medis juga menangani pasien dengan penyakit kronis yang membutuhkan tindak lanjut lebih lanjut di fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

Data yang dikumpulkan selama skrining ini akan menjadi bahan rujukan untuk perencanaan operasi medis selanjutnya di pulau-pulau lain di Kepulauan Sapeken. Dipimpin oleh dr. Yohanes Widyakusuma, mengatakan bahwa skrining ini sangat penting untuk memastikan bahwa operasi medis yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan. “Skrining ini tidak hanya untuk pengobatan jangka pendek, tetapi juga untuk memahami masalah kesehatan apa saja yang harus segera ditangani secara menyeluruh dan berkelanjutan,” ucap Yohanes.

Tim medis RSTKA hadir dengan berbagai keahlian, termasuk dokter PPDS Anak, dokter PPDS Obstetri dan Ginekologi (Obgyn), dokter PPDS Paru, dokter umum, apoteker, perawat dan kesehatan masyarakat. “Kami berusaha untuk memberikan pelayanan kesehatan secara holistik meskipun harus melewati medan laut yang cukup menantang,” ujar Yohanes.

Selain memberikan layanan pengobatan, RSTKA juga fokus pada aspek pencegahan dan edukasi kesehatan. Di setiap pulau yang dikunjungi, tim medis mengadakan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Edukasi ini dinilai penting karena mayoritas masyarakat di wilayah Kepulauan Sapeken hidup dari laut, dengan kondisi lingkungan yang rentan terhadap penyebaran penyakit.

Erfandi Pratama M.Kes yang menjadi promotor edukasi kesehatan dalam misi ini, menyatakan bahwa edukasi kesehatan harus berjalan seiring dengan layanan medis agar efek jangka panjangnya dapat dirasakan. “Kami memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, pernikahan dini dan efek buruk ketergantungan alkohol demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.” jelas Fandi.

Antusiasme masyarakat dalam menyambut kedatangan tim medis RSTKA sangat besar. Di setiap pulau yang disinggahi, ratusan warga menyambut dengan gembira dan langsung mendaftarkan diri untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. “Banyak dari mereka yang tidak pernah mendapat akses ke dokter spesialis, sehingga misi ini benar-benar menjadi angin segar bagi mereka,” ujar salah satu relawan.

Berdasarkan hasil skrining di Pulau Sapeken, RSTKA merencanakan beberapa operasi medis di masa mendatang untuk menangani kasus-kasus yang membutuhkan intervensi lebih lanjut. Beberapa pasien yang ditemukan memiliki kondisi yang memerlukan tindakan bedah akan dirujuk untuk mendapatkan layanan di rumah sakit terapung atau di fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

Namun, di balik kesuksesan tersebut, tantangan logistik menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi. Kondisi laut yang tidak menentu sering kali menghambat perjalanan antar pulau. Meskipun demikian, dengan dukungan dari pemerintah daerah, sponsor serta berbagai pihak lainnya, misi RSTKA di Kepulauan Sapeken dapat berjalan lancar.

Keberhasilan misi ini menegaskan pentingnya dukungan berkelanjutan bagi pelayanan kesehatan di wilayah terpencil. Tim RSTKA berharap program seperti ini bisa menjadi contoh dan diikuti oleh lebih banyak pihak untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit terlayani. dr. Yohanes menambahkan, “Kami sangat berharap bahwa upaya ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk bersama-sama meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil. Tidak hanya pengobatan yang dibutuhkan, tetapi juga keberlanjutan program dan pemantauan kesehatan secara berkala.”

Penulis : Wahyu Setyo Putro

What's your reaction?
0Cool0Upset0Love0Lol

Add Comment

to top