Pulau Sakala, sebuah pulau kecil yang terletak di ujung timur Jawa Timur, menjadi saksi dari misi kemanusiaan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA). Dalam upaya memperluas akses kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil, RSTKA mengirimkan tim medis yang terdiri dari perawat, dokter umum dan dokter spesialis untuk memberikan pelayanan kesehatan komprehensif selama dua hari. Misi ini sukses dengan 278 pasien mendapatkan pengobatan yang mereka butuhkan.
Pulau Sakala, dengan populasi yang tersebar dan fasilitas kesehatan yang minim, menghadapi tantangan besar dalam hal akses terhadap layanan kesehatan yang memadai. Sebagian besar penduduk pulau ini mengandalkan puskesmas pembantu yang tidak memiliki dokter atau harus melakukan perjalanan 6 jam ke pulau Sapeken untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisi ini mendorong RSTKA untuk mengambil langkah proaktif dengan mengirimkan tim medisnya langsung ke lapangan.
“Penduduk di Pulau Sakala menghadapi keterbatasan akses kesehatan yang signifikan. Fasilitas kesehatan yang ada sangat terbatas, dan transportasi yang sulit membuat banyak warga tidak dapat memperoleh perawatan medis lanjutan yang layak. Kami merasa perlu untuk hadir di sini dan memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan,” ungkap dr. Safira, dokter PPDS kandungan RSTKA ke pulau Sakala.
Tim medis RSTKA yang diterjunkan ke Pulau Sakala terdiri dari berbagai tenaga medis, termasuk dokter umum, dokter PPDS Ilmu Kesehatan Anak, dokter PPDS Kandungan, dan dokter PPDS Paru. Kehadiran para dokter PPDS ini memungkinkan dilakukannya diagnosis dan perawatan yang lebih mendalam dan tepat sasaran. Mereka juga didukung oleh perawat yang berpengalaman serta tenaga medis lainnya yang siap memberikan berbagai jenis perawatan, mulai dari konsultasi hingga tindakan skrining lanjutan.
Selain memberikan pelayanan kesehatan langsung, tim medis juga membawa peralatan medis dan obat- obatan yang memadai untuk memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kondisinya. Ketersediaan peralatan ini sangat penting mengingat fasilitas medis di Pulau Sakala sangat terbatas.
Selama dua hari pelaksanaan misi kemanusiaan ini, tim medis RSTKA bekerja tanpa henti untuk melayani sebanyak mungkin pasien. Sejak pagi hingga malam, mereka memberikan konsultasi, pemeriksaan, serta pengobatan kepada masyarakat yang datang dari berbagai penjuru pulau. Dalam kurun waktu tersebut, sebanyak 278 pasien berhasil mendapatkan perawatan.
Para pasien yang datang mengeluhkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari penyakit ringan seperti flu dan infeksi kulit, hingga kondisi yang lebih serius seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan pernapasan. Keberadaan dokter spesialis memungkinkan penanganan kasus-kasus yang membutuhkan perhatian khusus, seperti pemeriksaan ibu hamil dengan resiko tinggi, pasien penderita TBC dan anak-anak yang mengalami malnutrisi.
Selain memberikan pengobatan, tim medis juga melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Tim RSTKA memberikan penyuluhan tentang resiko dan bahaya pernikahan dini. Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para siswa tentang pentingnya memahami kesehatan reproduksi, risiko yang terkait dengan pernikahan dini, serta dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental siswa di pulau Sakala.
Misi kemanusiaan yang dilakukan oleh RSTKA ini mendapatkan respon yang sangat positif dari masyarakat pulau Sakala. Warga setempat sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan, mengingat jarangnya mereka mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kepala desa Sakala, Buhari Muslim menyampaikan rasa syukur dan harapannya agar kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut di masa mendatang.
“Kami sangat bersyukur dengan kehadiran tim dokter dari RSTKA. Selama ini, kami kesulitan untuk mendapatkan perawatan medis lanjutan, sehingga harus merujuk pasien ke pulau Sapeken dengan jarak tempuh 6 jam dengan ombak lautan yang tinggi. Semoga ke depannya, kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan agar kesehatan kami tetap terjaga,” ujar Buhari.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen RSTKA untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Koordinator Lapangan RSTKA, dr. Yohanes Widyakusuma Eka Saputra menegaskan bahwa misi kemanusiaan ini tidak hanya akan berhenti di Pulau Sakala, tetapi akan terus berlanjut ke wilayah-wilayah lain yang juga membutuhkan.
“Kami percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang berkualitas, tidak peduli di mana mereka tinggal. Misi kemanusiaan ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami untuk melayani masyarakat Indonesia, terutama mereka yang berada di daerah terpencil. Kami akan terus berupaya untuk menjangkau lebih banyak wilayah di masa mendatang,” ungkapnya.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh RSTKA di Pulau Sakala selama dua hari tersebut bukan hanya sekadar memberikan pengobatan, tetapi juga membawa harapan baru bagi masyarakat setempat. Misi kemanusiaan ini telah membuktikan bahwa jarak dan keterbatasan akses bukanlah halangan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang layak bagi semua orang.
Masyarakat Pulau Sakala kini memiliki harapan baru untuk masa depan yang lebih sehat, dan RSTKA telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, pelayanan kesehatan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, di mana pun mereka berada.
Penulis : Wahyu Setyo Putro