Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga kembali memberikan pelayanan ke Kepulauan Sumenep. Sebelumnya pada bulan Mei-Juli 2022 juga mengunjungi beberapa pulau di Kabupaten Sumenep dalam program Community Development bersama Airlangga Community Development Hub (ACDH).

Pelayanan kali ini diberi nama Pelayanan Ibu dan Anak Kepulauan (Bakti Penakib), tahap pertama telah dilakukan pada tanggal 10-28 September 2022. Dengan sebanyak 11 pulau yang dikunjungi yaitu Pulau Sabunten, Saseel, Sepangkur, Sepanjang, Saebus, Sapeken, Paliat, Sadulang Besar, Pagerungan Kecil, Pagerungan Besar, dan terakhir pulau paling ujung di Jawa Timur, Pulau Sakala yang terletak di utara Pulau Lombok. 

Kapal RSTKA bersandar di Pelabuhan Pagerungan Kecil

“Bakti Penakib ini dilakukan karena kami melihat pada pelayanan sebelumnya selama 11 hari RSTKA bersandar di Sapeken telah melakukan 10 operasi SC kepada ibu-ibu dari pulau Sapeken dan sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak ibu hamil resiko tinggi di kepulauan ini. Maka dari itu RSTKA bertekad hadir dan melayani kembali”, ungkap dr. Agus Harianto, Direktur RSTKA.

15 Bayi Lahir di RSTKA

Pelayanan kali ini dikhususkan kepada ibu dan anak. Selama 18 hari pelayanan dan 11 pulau dikunjungi, terhitung pasien pada poli obsgyn (383 pasien) dengan ibu hamil resiko tinggi (47 pasien), dan operasi SC (15 pasien), dengan 1 bayi meninggal di kandungan, namun ibu selamat dan sehat semua. Kemudian pada poli anak terdapat 609 pasien dengan kondisi stunting (30 pasien), gizi kurang (57 pasien), dan gizi buruk (16 pasien). 

“Ketika saya bertugas sebagai dokter PTT di Maluku, banyak melihat orang tua yang masih memiliki pengetahuan yang kurang dengan gizi anak, disitu saya bisa memberikan edukasi dan mereka lakukan. Sementara ketika saya ikut RSTKA ini, saya melihat banyak ibu yang sudah paham dengan gizi anak, tapi mereka masih kurang maksimal dalam penerapannya, sehingga itulah yang menjadi tantangan saya dalam pelayanan kali ini”, ungkap dr. Jeffly relawan dokter umum yang bertugas di poli anak. 

Operasi SC tidak dilakukan di semua pulau yang dikunjungi, melainkan melihat kondisi ibu yang memiliki resiko tinggi. Terhitung 14 bayi dilahirkan dengan selamat yaitu berasal dari Pulau Sepangkur (2 bayi), Saseel (1 bayi), Sepanjang (3 bayi), Sapeken (6 bayi), Pagerungan Besar (1 bayi), dan Pagerungan Kecil (1 bayi). Dokter obsgyn yang menangani adalah dr. Riska Wahyuningtyas, dr. Amilah Anis, dan dr. Dito Oktawijaya. 

Bayi ke-78 

Ada cerita menarik pada operasi SC terakhir yaitu bayi ke-78 yang lahir di RSTKA. Seorang Ibu dari Pagerungan Besar mendapat diagnosa G3P2A0 39 / 40 minggu Inpartu + kala I fase aktif memanjang. Sebelumnya sudah dilakukan observasi, namun tidak ada penambahan pembukaan, padahal kontraksi baik dan ini sudah kehamilan ke-3. Maka tim dokter memutuskan untuk melakukan operasi. Perjalanan diawali dari puskesmas Pagerungan Besar, dikarenakan kapal RSTKA sedang bersandar di Pagerungan Kecil dengan kondisi laut yang lebih aman, maka mau tidak mau pasien dibawa mendekat ke RSTKA. Perjalanan berlanjut menggunakan taksi kapal setempat. 

Alhamdulillah operasi SC berjalan dengan lancar dengan dr. Amilah Anis (Obgyn), dr. Ega Bandem (asisten 1), Ns. Merlyn (instrumen), Riesmawaty (instrumen), dr. Yoppie, Sp.An (Anestesi), dr. MOS (Anestesi), dr. Berta (asisten), dr. Deon (Pediatri), Apt. Junaidi, S.Farm (asisten). 

Bayi Riska Amila Ega Sanusi bersama keluarga

“Saya mengucapkan banyak terima kasih, kalau bisa RSTKA ini selalu ada di Pagerungan Besar supaya membantu dan masyarakat merasa senang”, ucap bapak Sanusi. Sebagai wujud rasa terima kasih pasangan Bapak Sanusi dan Ibu Rasty, beliau memberikan nama kepada anak ketiganya ini dengan menambahkan nama relawan dokter, Riska Amila Ega Sanusi

Bakti Penakib kali ini diikuti oleh sekitar 23 relawan, terdiri dari dokter spesialis obsgyn, anak, anestesi, dokter umum, apoteker, perawat bedah, dan dokumentator. Relawan ini dibagi menjadi 2 periode, 10-20 September, dan 20-28 September. 

Seminar PHBS untuk santri Pesantren Al-Barkah Pagerungan Kecil

Selain memberikan pelayanan kesehatan, RSTKA juga memberikan seminar deteksi kanker serviks untuk kader dan pelajar di Pulau Pagerungan Kecil oleh dr. Amilah Anis, pelatihan penanganan gawat darurat obstetri dan neonatal untuk tenaga kesehatan di Pulau Pagerungan Besar oleh dr. Riska Wahyuningtyas, Sp.OG., dan seminar PHBS kepada santri di Pesantren Al-Barkah Pagerungan Kecil. 

RSTKA mengucapkan terima kasih kepada PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) sebuah perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi terdepan di Indonesia, yang telah berkomitmen sebagai sponsor utama dan bakti ini. Ucapan terima kasih juga kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Sumenep, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, Pemerintah Kecamatan Sapeken, Syahbandar Tanjung Perak, Masyarakat kepulauan dan semua relawan yang terlibat

Pelayanan ini juga didukung oleh Ikatan Dokter Indonesia, RSUD Dr. Soetomo, PT. Pelindo, PT Pelabuhan Indonesia Persero, Bakti Kominfo, IKA UNAIR, Rektor Universitas Airlangga, Fakultas Kedokteran UNAIR, Investree, dan YBM PLN.

Bakti Penakib tahap pertama telah usai, kini kapal RSTKA sedang dilakukan docking atau perawatan di Pelabuhan Probolinggo. Tentunya perawatan ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka dari itu kami mengajak seluruh pihak untuk ikut berkontribusi dengan berdonasi untuk RSTKA. Setelah perawatan, RSTKA dijadwalkan akan mengunjungi pulau Sapudi, Raas, dan Masalembu dengan misi yang sama yang pelayanan ibu dan anak.

What's your reaction?
1Cool0Upset4Love0Lol

2 Comments

  • Henry Wibowo
    Posted October 7, 2022 1:46 am 0Likes

    Kerja sama yang baik antara RSTKA, Para donatur yg peduli masyarakat kepulauan, sukarelawan, FKUA, RSUD dr Sutomo, Alhamdulillah…
    Keselamatan ibu
    bayi dan anak-anak tidak ternilai harganya.
    Semoga makin banyak yg peduli .. Aamiin

  • Tri wahyu
    Posted October 17, 2022 2:53 am 0Likes

    Membanggakan

Add Comment

to top