Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) mengadakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada tanggal 16 Juli 2023 di Kabupaten Kupang. Acara ini juga menjadi wujud dari launching Implementasi Terbatas, yaitu Kompensasi Pelayanan Kesehatan bagi Peserta BPJS Kesehatan di Daerah Belum Tersedia Faskes Memenuhi Syarat (DBTFMS) sekaligus untuk memperingati hari ulang tahun BPJS Kesehatan yang ke 55. Acara tersebut berlangsung di atas kapal RSTKA yang sedang berlabuh di pelabuhan NBS Kabupaten Kupang, menjadi pertama kalinya penandatanganan kerja sama BPJS Kesehatan dilakukan di atas kapal, menjadikannya sebagai sejarah yang tak terlupakan. Kehadiran dalam acara tersebut melibatkan Pj. Walikota Kupang, Kadinkes Provinsi, Direktur RSTKA, dan para relawan yang dengan antusias turut serta dalam acara bersejarah tersebut.

Dalam jalinan kerjasama ini, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) dengan tegas berkomitmen untuk bersama-sama memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas di daerah-daerah terpencil Indonesia, khususnya pada Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan yang Memenuhi Syarat (DBTFMS).

Pengibaran bendera BPJS dan RSTKA sebagai simbolis kerjasama

Secara teknis, pelayanan di rumah sakit terapung itu dapat diklaim ke BPJS Kesehatan. Dengan kata lain, BPJS akan membayar jasa pelayanan yang diberikan kepada pasien. Layanan rumah sakit terapung dianggap setara dengan rumah sakit tipe C yang berada di wilayah daratan. Ke depan, kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Chufron Mukti, pihaknya akan terus menjajaki kerja sama dengan rumah sakit terapung lainnya yang juga selama ini melakukan pelayanan hingga ke pelosok negeri. Hal ini mengingat masih banyak masyarakat yang belum merasakan layanan kesehatan memadai.

Sejak tahun 2017 hingga saat ini, RSTKA telah menghampiri 86 pulau di Indonesia dan memberikan berbagai macam tindakan medis yang dibutuhkan oleh masyarakat terpencil di wilayah-wilayah tersebut salah satunya telah melakukan 2.500 operasi besar di kapal ini. RSTKA memiliki tujuan mulia untuk terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada penduduk kepulauan Indonesia, dan mereka berkomitmen untuk selalu berusaha memberikan layanan sebaik-baiknya.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Chufron Mukti bersama dr. Agus Harianto, Sp.B Direktur RSTKA.

Dalam satu tahun, kapal terus berlayar ke berbagai daerah pelosok. Waktu istirahat hanya ketika musim gelombang tinggi mulai Desember hingga April. Biaya operasional kapal dalam satu musim pelayaran terhitung Mei hingga November mencapai Rp 12 miliar. ”Kalau ditanya uangnya dari mana, jawabannya adalah berkat dari Tuhan. Ini adalah panggilan,” ucap dr. Agus Harianto, Sp.B Direktur RSTKA.

Slogan “Cinta dan Rendah Hati” menjadi moto yang tetap menginspirasi para relawan RSTKA dalam menjalankan tugas mulia mereka saat mengarungi lautan dan melayani masyarakat kepulauan yang terpencil. Relawan-relawan ini dengan sukarela dan penuh keikhlasan memberikan tenaga dan keahlian mereka untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di daerah-daerah terpencil. Bakti Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga Indonesia Timur 2023 kali ini didukung oleh sponsor utama Protelindo, Amman Mineral Northstar Foundation, Frans Seda Foundation, Investree dan ASKI (Astra Komponen Industri), dan didukung oleh RSUD Dr Soetomo, Universitas Airlangga, Fakultas Kedokteran UNAIR, dan IDI Surabaya, serta Pelindo, Pelindo Marine Service, dan Aperindo.

Foto bersama pejabat BPJS, RSTKA, dan pemerintahan Kupang

Semoga kerjasama ini akan terus bermanfaat bagi masyarakat kepulauan terpencil Indonesia dalam pemberian pelayanan kesehatan yang terbaik. Dengan semangat dan tekad yang tak kenal lelah, RSTKA berkomitmen untuk menjadi pilar kesehatan yang kokoh dan solusi bagi mereka yang hidup di daerah-daerah terpencil yang membutuhkan perhatian medis.

What's your reaction?
1Cool0Upset2Love0Lol

Add Comment

to top